DATA
STATISTIK
Tugas Ini Disusun Guna untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
pada Mata Kuliah
“Statistika I”
Dosen Pengampu : Ahmat Rifan Maulana, S.Pd., M.Si.
Disusun
oleh:
Kelompok
2
IDA MUHLIDA ( 1562025 )
ENI PURWANTI ( 1562085 )
SEPTIAN PRATAMA
PUTRA ( 1562140 )
AKUNTANSI KS 01 2015
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
PGRI DEWANTARA JOMBANG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah yang
berjudul “Data Statistik” ini membahas
mengenai pengertian dan penjelasan dari masing - masing topik yang kami bahas.
Dalam penulisan makalah
ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai referensi buku dan website. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
memudahkan dalam penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami
memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Jombang,
25 September 2017
Kelompok
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Data Statistik ........................................................................... 3
2.2 Syarat Data Yang Baik ............................................................................... 3
2.3 Pengklasifikasian Data Statistik ................................................................. 4
BAB III PENUTUP 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................................... 11
LATIHAN
SOAL DATA STATISTIK ........................................................................ 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Data dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau persoalan. Data tentang sesuatu pada
umumnya dikaitkan dengan tempat dan waktu. Misalnya, harga beras yang bermutu
sedang dipasar senen, Jakarta, pada tanggal 2 Januari 1999 adalah Rp. 450,- per
kg. Penyebutan tempat dan waktu ini sangat penting, sebab selain data itu
(harga beras per kg) akan berubah-ubah dari waktu ke waktu, data juga
berbeda-beda menurut tempat.
Untuk memperoleh gambaran tentang keadaan
sosial dan ekonomi, pemerintah harus mengumpulkan data mengenai kegiatan
ekonomi (produksi, perdagangan, konsumsi, pendapatan, harga, dan lain-lain) dan
kegiatan sosial (pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan lain-lain). Badan Pusat
Statistik (BPS), mengeluarkan publikasi indikator sosial dan indikator
ekonomi yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan sosial dan ekonomi
kepada masyarakat. Dengan data ini kita dapat mengetahui persoalan sosial dan
ekonomi, apabila dilakukan analisis-analisis, misalnya apakah jumlah produsen
padi bisa mencukupi kebutuhan penduduk atau masih perlu impor; apakah volume
ekspor meningkat atau menurun; apakah penggunaan pupuk efektif, dan lain-lain.
Agar dapat mengetahui perkembangan
usahanya, suatu perusahaan, baik yang memproduksi barang maupun menjual jasa,
harus mengumpulkan data, misalnya data produksi, data hasil penjualan, data
personalia, data keuangan (berapa jumlah yang harus dibayar), data peralatan,
data mengenai persentase pelanggan yang tiak puas, dan lain sebagainya.
Semua yang dianggap juga
merupakan data walaupun data seperti itu belum tentu benar, sebab masih
merupakan suatu hipotesis yang perlu diuji terlebih dahulu. Di dalam praktek
banyak sekali anggapan atau asumsi yang dipergunakan sebagai
dasar pembuatan keputusan. Misalnya, karena pemerintah menganggap persediaan
beras cukup (hasil produksi menjadi meningkat), maka diputuskan untuk tidak
mengimpor beras; karena pemerintah menganggap kenaikan harga minyak tidak mempengaruhi
harga makanan, maka harga minyak dinaikkan; karena penurunan tarif pajak
dianggap dapat meningkatkan penerimaan pajak, maka tarif pajak diturunkan, dan
lain sebagainya. Karena suatu anggapan (pendapat atau asumsi) belum tentu
benar, maka apabila dipergunakan sebagai dasar pembuatan keputusan, keputusan
tersebut bisa saja salah. Oleh karena itu, anggapan yang masih berupa hipotesis
harus diuji terlebih dahulu. (Supranto J, 2008)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut di atas, maka dapat di ambil rumusan masalah yaitu
sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian dari data statistik ?
2.
Bagaimana
syarat data yang baik ?
3.
Apa
saja klasifikasi dari data statistik ?
1.3`Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah data statistik yaitu sebagai berikut :
1.
Agar
pembaca dapat mengetahui pengertian data statistik.
2.
Agar
pembaca dapat mengetahui syarat-syarat data yang baik.
3.
Agar
pembaca dapat mengetahui klasifikasi data.statistik.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.2 Pengertian Data Statistik
Menurut (Dayuratni92, 2013) “Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk
jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan”. Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya
dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data adalah himpunan keterangan
atau bilangan dari objek yang diamati”.
Kegunaan data pada dasarnya adalah
untuk membuat keputusan oleh para pembuat keputusan (decision makers).
Pihak yang membuat keputusan disebut decision makers biasanya adalah
pimpinan.
Menurut Supranto J (2008:2) “Data
dapat berguna, bila dikaitkan dengan masalah manajemen, sebagai :
a)
Dasar suatu perencanaan, agar
perencanaan sesuai dengan kemampuan yang ada, sehingga dapat mencegah
perencanaan yang ambisius dan susah dilaksanakan. Kemampuan yang dimaksud
adalah kemampuan personil, kemampuan pembiayaan (keuangan), serta kemampuan
material.
b)
Alat pengendalian, terhadap
pelaksanaan atau implementasi perencanaan tersebut agar bisa diketahui dengan
segera kesalahan atau penyimpangan yang terjadi sehingga dapat segera dilakukan
perbaikan atau koreksi.
c)
Dasar evaluasi hasil kerja
akhir. Apakah hasil kerja yang telah ditargetkan bisa dicapai 100%, 90%, atau
kurang dari itu ? apabila target tidak tercapai, faktor-faktor apa yang
menyebabkannya ? semua ini memerlukan data.”
2.3 Syarat Data Yang Baik
Data yang salah, apabila digunakan
sebagai dasar bagi pembuatan keputusan, akan menghasilkan keputusan yang salah.
Persyaratan data yang baik, antara lain, objektif, representatif (mewakili),
memiliki kesalahan baku yang kecil, tepat waktu, dan relevan.
a.
Objektif.
Data yang objektif berarti bahwa data harus sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya (as it is). Misalnya, produksi yang turun dilaporkan
naik, ini tidak objektif; harga satu satuan barang Rp. 500,- dilaporkan Rp.
750,- walaupun ada kwitansi, tetap tidak objektif.
b.
Representatif
(mewakili). Data harus mewakili objek yang diamati.
Misalnya, jika laporan produksi padi dari suatu daerah hanya didasarkan atas
hasil sawah-sawah yang subur saja, ini jelas tidak mewakili; laporan harga yang
hanya didasarkan atas pasar-pasar yang murah saja juga tidak mewakili; laporan
konsumsi susu hanya dari golongan orang kaya saja juga tidak mewakili.
c.
Kesalahan
sampling (sampling error) kecil. Suatu
perkiraan (estimate) dikatakan baik (mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi)
apabila kesalahan samplingnya kecil.
Ketiga syarat tersebut diatas sering
disebut syarat data yang dapat diandalkan (reliable). Sedangkan kedua
syarat berikut lebih menunjukkan manfaat atau kegunaannya, yaitu :
· Tepat waktu. Apabila data akan dipergunakan untuk melakukan pengendalian atau
evaluasi, maka syarat tepat waktu ini penting sekali agar sempat dilakukan
penyesuaian atau koreksi seperlunya kalau ada kesalahan atau penyimpangan yang
terjadi di dalam implementasi suatu perencanaan.
· Relevan. Data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang
akan dipecahkan. Misalnya, pemerintah mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
kemerosotan produksi padi selama beberapa tahun terakhir. (Supranto J, 2008)
2.3 Pengklasifikasian Data Statistik
Supranto J (2008:8) menyatakan “Data dapat dikelompokkan, antara lain menurut sifat, sumber, cara
memperoleh, dan waktu pengumpulan.”
1.
Data menurut sifatnya. Data
menurut sifatnya dibedakan antara data kualitatif dan data kuantitatif.
a.
Data
kualitatif adalah data
yang tidak berbentuk angka (nonnumeris). Misalnya, produksi daging sapi
meningkat, harga daging ayam mahal, penyaluran pupuk berjalan lancar, dan
sebagainya.
b.
Data
kuantitatif adalah data
yang dinyatakan dalam bentuk angka. Misalnya, produksi padi meningkat 10
persen, harga daging sapi per kilogram rata-rata adalah Rp. 15.000,-, sebanyak
99 persen pupuk telah disalurkan, penduduk Indonesia pada Tahun 1990 adalah 200
juta, dan sebagainya.
Menurut
cara mendapatkan data kuantitatif dibagi 2 yaitu:
·
Data
diskrit
Data
yang hanya mempunyai sejumlah terbatas nilai-nilai misalnya banyaknya murid,
banyaknya kendaraan, banyaknya ternak. Data diskrit juga disebut nilai pengamatan.
Misalnya nilai pengamatan terhadap banyaknya pegawai dalam suatu perusahaan
merupakan data diskrit karena nilai pengamatannya hanya mempunyai jumlah
terbatas yakni merupakan bilangan asli dan tidak mungkin merupakan bilangan
pecahan.
·
Data
kontinu
Data ini sering juga disebut nilai pengamatan kuantitatif kontinu,
yakni data yang secara teoritis dapat menjalani setiap nilai. Misalnya
pengukuran panjang, isi, berat, waktu dan lain-lain. Secara teoritis nilai
pengamatannya tidak terbatas, tetapi dalam prakteknya kita harus melakukan
pengukuran yang setepat-tepatnya, dan ini tergantung pada ketelitian atau
kemampuan dari alat pengukur yang kita gunakan. (Djarwanto, 2001)
Menurut
skala pengukuran, data kuantitatif dibagi 2 yaitu:
·
Skala
interval
Merupakan skala yang mempunyai tiga karakteristik, yaitu: (1) dapat
dilakukannya klasifikasi pengamatan, (2) dapat dilakukannya pengurutan pengamatan,
dan (3) terdapatnya satuan pengukuran. Contoh: prestasi belajar.
·
Skala
rasio
Merupakan skala yang mempunyai empat karakteristik, yaitu: (1)
dapat dilakukannya klasifikasi pengamatan, (2) dapat dilakukannya pengurutan pengamatan,
(3) terdapatnya satuan pengukuran, dan (4) dapat dilakukannya perbandingan
pengukuran dan ada nilai nol mutlak. Contoh: berat benda. Misalnya berat benda
A adalah 40 kg dan berat badan B adalah
20 kg. Dapat dikatakan bahwa berat A adalah 20 titik di atas B dan dapat pula
dikatakan bahwa berat A adalah dua kali berat badan B.
Menurut skala
pengukuran, data kuantitatif dibagi 2 yaitu:
·
Skala
nominal
Merupakan skala data yang sangat sederhana, dimana angka yang
dicantumkan hanya untuk mengklasifikasikan. Variable (data yang dapat
berubah-rubah nilainya) yang datanya merupakan berskala nominal disebut
variabel nominal. Tidak berlaku operasi matematik, misalnya >, <, ≤, ≥ Contoh: Data mata pencaharian: buruh diberi tanda 1, pegawai
negeri diberi tanda 2, pengusaha diberi tanda 3;
·
Ordinal
Data ordinal adalah data yang diperoleh dengan kategorisasi, dimana
angkaangka yang dicantumkan merupakan pembeda juga menunjukan adanya urutan
tingkatan yang berdasarkan kriteria tertentu. Angka yang dicantumkan digunakan sebagai
tanda pembeda serta menyatakan tingkatan data saja. Tidak berlaku opersi
matematik (x, +, - /) Contoh: Data tentang tingkat pendidikan: lulusan SD
diberi tanda 1, lulusan SMP diberi tanda 2, lulusan SMU diberi tanda 3, lulusan
D-1 diberi tanda 4, lulusan D-2 diberi tanda 5, lulusan S-0 diberi tanda 6,
lulusan S-1 diberi tanda 7
2.
Data menurut sumbernya. Data
menurut sumbernya mengacu kepada sumber perolehan data, yakni eksternal dan
internal.
a.
Data
internal adalah data yang bersumber dari
keadaan atau kegiatan suatu organisasi atau kelompok. Misalnya, data penjualan
dan data produksi suatu perusahaan.
b.
Data
eksternal adalah data yang bersumber dari luar
suatu organisasi atau kelompok. Misalnya, suatu perusahaan mencari data
mengenai daya beli konsumen dari kantor Badan Pusat Statistik setempat, jumlah
uang beredar, inflasi.
3.
Data menurut cara memperolehnya. Berdasarkan
cara memperolehnya, data dapat dibedakan antara data primer dan data sekunder.
a.
Data
primer adalah data yang dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.
Misalnya, suatu perusahaan ingin mengetahui konsumsi susu rata-rata penduduk di
suatu daerah dengan cara melakukan wawancara langsung kepada penduduk setempat.
b.
Data
sekunder adalah data yang diperoleh dalam
bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk
publikasi (BPS, LIPI, KPU, BI).
4.
Data menurut waktu pengumpulannya. Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan sebagai data cross
section dan data berkala (times series).
a.
Data
cross section adalah data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu,
biasanya menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam periode tersebut. Misalnya,
hasil sensus penduduk Tahun 1990 menggambarkan keadaan Indonesia pada Tahun
1990 menurut umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, dan sebagainya.
b.
Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu. Tujuannya adalah untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan dari
waktu ke waktu. Misalnya, perkembangan produksi padi selama lima Tahun
terakhir, perkembangan SEMBAKO selama 10 bulan terakhir, perkembangan penjualan
produk suatu perusahaan selama lima tahun terakhir, dan sebagainya. Data ini
sering juga disebut sebagai data historis. (SEMBAKO: Sembilan Bahan
Pokok)
5. Data menurut
nilainya.
Berdasarkan nilainya, data dapat dibedakan sebagai data statis dan data
dinamis
a. Data statis, yaitu data yang mempunyai
nilai tetap dan terbatas dalam setiap utaran ( cycle ) atau periode tertentu.
Misalnya data jumlah jam dalam satu hari, jumlah hari dalam satu bulan dan
jumlah bulan dalam satu tahun.
b. Data dinamis, yaitu data yang mempunyai
nilai turun naik ( fluktuatif) mengikuti situasi tertentu. Misalnya, hasil
penjualan sebuah barang, volume impor / ekspor. (Widiarno, 2015)
Pengumpulan Data dan Metode Yang digunakan
·
Populasi
Merupakan keseluruhan pengamatan atau objek yang menjadi perhatian.
Populasi menggambarkan sesuatu yang sifatnya ideal atau teoritis. Karakteristik
yang dihitung dari populasi disebut parameter. Populasi juga dikatakan sebagai
sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena
Contoh:
Semua pekerja di seluruh Indonesia
Semua mahasiswa di Jakarta
·
Sampel
Sampel menggambarkan sesuatu yang sifatnya nyata atau empiris. Sampel
merupakan bagian dari populasi yang menjadi perhatian. Sampel juga
dikatakan sebagai sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu
populasi
Contoh:
Populasi = Seluruh mahasiswa di
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sampel = Mahasiswa semeter 3 prodi
Pendidikan Teknik Informatika
Sampel pada dasarnya adalah bagian
dari populasi
Metode pengumpulan data, untuk
mengumpulkan data dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut :
· Pengamatan (observasi).
Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data dengan
terjun dan melihat langsung ke lapangan (laboratorium), terhadap objek yang
diteliti (populasi). Pengamatan disebut juga penelitian lapangan.
· Penelusuran literatur.
Penelusuran literatur adalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari
peneliti sebelumnya. Penelusuran literatur disebut juga pengamatan tidak
langsung.
· Penggunaan kuesioner (angket).
Penggunaan kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang
diteliti.
· Wawancara (interview).
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan
tanya jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui
persoalan dari objek yang sedang diteliti.
Pengolahan Data dan Metode Yang
digunakan
Pengolahan data merupakan suatu
proses untuk memperoleh data/angka ringkasan berdasarkan kelompok data mentah.
Tujuannya untuk mendapatkan data
statistik yang dapat digunakan untuk melihat atau menjawab persoalan secara
kelompok, bukan satu persatu.
Metode pengolahan data, dapat
dibedakan menjadi pengolahan data manual dan pengolahan data elektronik
Pengolahan data secara manual
Umumnya
dilakukan jika jumlah observasi yang tidak terlalu banyak. Contoh: penghitungan
suara di TPS ketika pemilu.
Pengolahan data secara elektronik
Umumnya
digunakan untuk jumlah observasi yang jumlahnya banyak. Jika pengolahan data
secara manual kemungkinan terjadinya kesalahan sangat besar, maka dengan
pengolahan data secara elektronik dapat meminimalkan kesalahan tersebut.
Langkah-Langkah
Dalam Pengolahan Data
Penyusunan data
Mengumpulkan
dan mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah tersedia.
Klasifikasi data
Mengelompokkan
data berdasarkan klasifikasi tertentu yang telah ditentukan peneliti.
Pengolahan data
Dilakukan untuk menguji hipotesis
yang telah dirumuskan.
Penyusunan data
Data yang sudah terhimpun ( terkumpul ) selanjutnya harus diatur, disusun,
dan diklasifikasikan. Penyusunan data terbagi atas :
a.
Data Tungal
Data tunggal adalah data yang disusun sendiri menurut nilai dan besarnya
masing-masing. Sebagai contoh perhatikan data berikut:
Hasil
ulangan mata pelajaran matematika dari 20 siswa kelas XI sebagai berikut:
25, 30, 45,
50, 30, 50, 85, 70, 65, 70, 50, 45, 25, 30, 70, 45, 50, 75, 80, 40
b.
Data tunggal Berbobot
Data berbobot adalah data tunggal yang jumlah data atau bobotnya lebih
banyak, sehingga perlu disusun dalam tabel yang disebut tabel distribusi
frekuensi tunggal.
Sebagai
contoh perhatikan data berikut :
Hasil
ulangan dari 40 siswa salah satu SMA di Jakarta sebagai berikut:
25, 30, 45, 50, 30, 50, 75, 70, 65, 70,
50, 45, 25, 30, 70, 45, 50, 75, 80, 40,
45, 60, 70, 75, 80, 60, 35, 40, 50, 30,
25, 50, 60, 60, 75, 80, 60, 55, 60, 35.
Data
tersebut kita susun menjadi data berbobot sebagai berikut:
(dari
terkecil sampai terbesar)
c.
Data Kelompok
Data kelompok adalah data yang nilainya dikelompokkan dalam beberapa kelas,
dan setiap kelas mempunyai interval nilai tertentu
Nilai
matematika 64 orang
Nilai
|
Frekuensi
|
11 – 25
26 – 40
41 – 55
51 – 70
71 – 85
86 – 100
|
3
7
12
23
11
8
|
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab data statistik, dapat
disimpulkan bahwa:
Data statistik
merupakan sesuatu yang
belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.
Data adalah himpunan keterangan atau bilangan dari objek yang diamati.
Data statistik memiliki syarat agar menjadi data yang baik yaitu: berdasarkan data yang dapat di andalkan
mempunyai syarat : objektif, representatif, kesalahan sampling. Berdasarkan
manfaat dan kegunaannya syarat data yaitu : tepat waktu dan relevan.
Data statistik digolongkan
menjadi menurut sifat, sumber, dan cara memperolehnya, waktu pengumpulannya dan menurut
nilainya.
DAFTAR PUSTAKA
Dayuratni92. (14. 1 2013). Wordpress.
Haettu 25. 9 2017 osoitteesta Wordpress.com:
https://dayuratni92.wordpress.com/2013/01/14/penyajian-data-dan-statistika/
Djarwanto, P. D. (2001). Statistik
Sosial Ekonomi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Supranto J, M. (2008). Statistik
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Widiarno, Y. S. (18. 8 2015). Aksiomaid. Haettu 25.
9 2017 osoitteesta Aksiomaid Website:
http://www.aksiomaid.com/Matematika/Ringkasan-Materi/0123010100000000/Statistika-Data-Tunggal/PENGERTIAN-STATISTIKA
LATIHAN SOAL DATA STATISTIK
1. Apa perbedaan data kualitatif
dan data kuantitatif ?
Jawaban :
· Data kualitatif adalah data
yang tidak berbentuk angka dan lebih cenderung kepada hasil dari proses dalam
bentuk fenomena/kejadian yang tidak berwujud angka. Contoh : mutu barang
naik,penjualan meningkat,minat masyarakat terhadap sekolah tinggi, dsb.
· Data kuantitatif adalah data
yang berbentuk nominal atau angka. Contoh : persentase siswa yang lulus ujian
nasional di Sumsel adalah 100%, jumlah siswa yang diterima di SMA Negeri 2
Palembang TA 2010-2011 adalah 860 orang, dsb.
2. Jelaskan macam-macam data
menurut sumbernya !
Jawaban:
·
Data
internal,yaitu data yang menggambarkan keadaan dalam suatu lembaga atau
organisasi. Contoh : Data pegawai,data siswa,dsb.
·
Data
Eksternal,yaitu data yang menggambarkan keadaan di luar lembaga atau
organisasi. Contoh : Keadaan ekonomi di sekitar sekolah,keadaan social siswa di
luar sekolah.
3. Jelaskan pengertian data
statistik!
Jawaban :
Data statistika adalah
sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu kejadian atau
masalah,baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk
kategori,seperti : baik,buruk,tinggi,rendah,dsb.
4. Berikan contoh data statistik
dalam bidang pendidikan!
Jawaban :
Contoh data statistik dalam
pendidikan antara lain :
Jumlah siswa SMA Kusuma Bangsa
adalah 345 siswa, SMA N 10 terakreditasi A, dll
5. Sebutkan beberapa syarat data
yang baik!
Jawaban
:
· Objektif
· Relevan
· Up to Date
· Representatif
· Dapat Dipercaya
6. Salah satu syarat data yang
baik adalah Representatif. Apa maksud dari representative
tersebut?
Jawaban
:
Representatif maksudnya, data
yang diperoleh dari hasil penelitian sampel harus memiliki atau menggambarkan
keadaan populasinya. Misalkan kita ingin mengetahui minat baca masyarakat maka
yang harus diteliti adalah siswa SD,SMP,SMA,mahasiswa,dan umum.
7. Sebutkan perbedaan antara data
nominal dan data ordinal!
Jawaban :
· Data Nominal ialah data
statistik yang memuat angka yang tidak mempunyai arti apa-apa. Misal
penyimbolan jenis kelamin siswa degan angka 1 dan 2 yang pada hal ini angka 2
tidak sama sekali akan dinilai lebih besar daripada 1.Sedangkan
· data ordinal adalah
data yang mempunyai daya berjenjang,tapi perbedaan antara angka yang
satu dan angka yang lainnya tidak konstan atau tidak mempunyai
interval yang tetap,missal penentuan peringkat kelas.
8. Apa yang dimaksud dengan data interval dan rasio ?
Jawaban
:
· Data Interval adalah data yang
jarak antara satu dan lainnya sama dan telah ditetapkan sebelumnya.
· Data Rasio adalah data yang
mempunyai interval yang sama,juga mempunyai nilai nol(0) mutlak,missal hasil
pengukuran panjang dan berat.
9.
Apa
perbedaan antara metode sensus dan metode sampling?
Jawaban :
metode sensus adalah metode pengumpulan data dimana seluruh populasi
diselidiki tanpa terkecuali, sedangkan metode sampling adalah metode
pengumpulan data dimana hanya sebagian dari populasi yang diselidiki.
10.
Seseorang akan melakukan penelitian tentang “Korelasi antara kekuatan
ekonomi keluarga dan keberhasilan belajar” di sekolah SMA Negeri 1 Ambarawa
yang jumlah siswanya 860 orang .
Karena dirasa datanya terlalu banyak, maka dari 24 kelas yang ada tiap kelas
diambil 5 orang perwakilan. Tentukan :
a. Populasinya : 24 kelas
b. sampelnya : tiap kelas diambil 5 orang perwakilan
c. banyaknya anggota populasi : 860 orang
d. banyaknya anggota sampel : 120 orang
Komentar
Posting Komentar