“PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN”
ILMU
PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELOMPOK MATA
KULIAH
ILMU ALAMIAH
DASAR (IAD)
Dosen Pengampu : Drs. Soetarno., M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ø IDA
MUHLIDA (1562025)
Ø PUTRI
ABRIANTI S. A. (1562028)
Ø SAGITA PUJI
R. (1562029)
Ø MIRA
ANDRIANI (1562036)
Ø YULI
MARDHIATUL U. (1562046)
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
PGRI
DEWANTARA
JOMBANG
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME) yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami selaku penulis
dapat menyelesaikan makalah “Perkembangan Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)”
dengan baik.
Makalah ini berisikan tentang
Pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran
dan penyelidikan yang dilakukan dengan ketrampilan bereksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah. Selain
itu IPA sendiri dijelaskan perkembangannya dari abad ke abad hingga muncul lah
konsep-konsep ilmu pengetahuan ke arah pemikiran yang modern. Kemudian Pengembangan
IPA dibagi menjadi IPA Klasik dan IPA
Modern. Sehingga IPA mempunyai banyak manfaat untuk lingkungan dan kehidupan
kita sehari-hari. Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada kepada
Bpk. Drs. Setarno., M.Si selaku dosen pemberi tugas dan pembimbing kami, dan
seluruh teman-teman yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami
selaku penulis berharap, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat dijadikan
sebagai acuan pembuatan makalah yang sama dikemudian hari.
Kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini terdapat kelemahan dan kekurangan baik yang secara
langsung kita sadari maupun secara tidak langsung kita sadari, maka saran dan
kritik yang membangun sangat kami butuhkan dari semua pihak agar dalam pembuatan
makalah dikemudian hari dapat lebih baik.
Jombang, 23 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ........................................................... 2
2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam...................................................... 4
2.3 Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam .................................................... 5
2.4 Manfaat Ilmu Pengetahuan Alam................................................................ 9
BAB III PENUTUP 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah
natural science merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada rumpun
ilmu dimana obyeknya adalah benda - benda alam dengan hukum - hukum yang pasti
dan umum, berlaku kapan pun dan dimana pun.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) ?
2. Apa perkembangan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) ?
3. Apa pengembangan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) ?
4. Apa manfaat Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) ?
1.3
TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk menjabarkan apa itu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan manfaat Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
Sehingga dengan adanya makalah ini pembaca dapat menambah pengetahunnya
mengenai masalah Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ).
BAB
II
PEMBAHASAN
2.
1 PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini
berasal dari bahasa latin yaitu scienta yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa
inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti “pengetahuan”.
Science kemudian berkembang menjadi social science yang dalam bahasa indonesia
dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural science yang dalam
bahasa indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dalam kamus fowler
(1951), natural science didefinisikan sebagai: systematic and formulated
knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and
induction (yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai:
pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala - gejala
alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi).
Sumber lain menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai piece of
theoretical knowladge atau sejenis pengetahuan teoritis.
IPA
didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam
yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan
dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi
ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun
berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi
dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran
matematis dan analisis data terhadap gejala - gejala alam. Dengan demikian,
pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang
dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenaranya dan
melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah .
IPA
adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan segala sesuatu yang ada
di alam. IPA mempunyai beberapa pengertian berdasarkan cara pandang ilmuwan
bersangkutan mulai dari pengertian IPA itu sendiri, cara berfikir IPA , cara
penyelidikan IPA sampai objek kajian IPA. Adapun pengertian IPA menurut
Trowbridge and Bybee (1990) sains atau IPA merupakan representasi dari hubungan
dinamis yang mencakup tiga faktor utama yaitu “the extant body of scientific
knowledge, the values of science and the method and procecces of science”
yang artinya sains merupakan produk dan proses, serta mengandung nilai - nilai.
IPA adalah hasil interpretasi tentang dunia kealaman. IPA sebagai proses / metode
penyelidikan meliputi cara berpikir, sikap dan langkah - langkah kegiatan
scientis untuk memperoleh produk - produk IPA, misalnya observasi, pengukuran,
merumuskan, menguji hipotesa, mengumpulkan data, bereksperimen dan prediksi.
Oleh
karena itu IPA harus dipandang sebagai cara berpikir untuk memahami alam,
sebagai cara untuk melakukan penyelidikan dan sebagai kumpulan pengetahuan. Hal
ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh collete dan chiapetta (1994) “IPA harus
dipandang sebagai suatu cara berfikir dalam pencarian tentang pengertian
rahasia alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari
inquiry”. Dapat disimpulkan pada hakikatnya IPA merupakan kumpulan pengetahuan
atau IPA sebagai produk ilmiah, cara atau jalan berfikir atau IPA sebagai
produk ilmiah dan cara untuk penyelidikan atau IPA sebagai proses ilmiah.
2.2 PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat
lambat sampai abad pertengahan (abad 15 - 16). Pengembangan tersebut
sedikit lebih pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh
Galileo berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris
dan sekaligus mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini.
Penemuan ini sangat dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu
penelitian (teropong bintang) yang lebih baik. Periode ini dikenal
sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran
berdasarkan induksi atau eksperimen. Perubahan konsep ilmu yang radikal
ini juga mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu
sampai terjadinya revolusi industri pada abad ke - 19. Sampai mendekati abad
pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan belum begitu luas dan dalam sehingga
seseorang yang mempunyai cara berpikir tajam dan kritis akan sangat mungkin
dapat menguasai beberapa cabang ilmu sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli
pikir Yunani, Pythagoras (+ 500 SM) dikenal sebagai seorang
astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi unsur (dasar dari kimia).
Copernicus (1473 - 1543 M) dikenal sebagai ahli astronomi, matematika dan
pengobatan. Setelah itu perkembangan ilmu yang relatif pesat dan mendalam
sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang menguasai berbagai bidang ilmu
dengan mendalam.
Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah
diperkenalkannya konsep fisika kuantum dan relativtas pada awal abad ke - 20.
Konsep modern ini
mempengaruhi konsep IPA keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu dilakukan
revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern.
Dengan demikian terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang telaahannya
bersifat makroskopik, dan IPA modern yang bersifat mikroskopik.
2.3 PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu
saja, namun IPA dapat dirinci lebih lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu. Pengembangan IPA secara umum
digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa
yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan,
atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan
alam sekitar.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika
Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara
komponen dengan perkembangan pengamatan.
a. Dinikmati
langsung gerakan benda dalam mekanika.
b. Penglihatan
dengan teori cahaya
c. Pendengaran
dengan suara.
d. Indera rasa
termodinamika.
e. Listrik magnet.
Dari sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai
dalam computed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m
magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga
teori momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem
terisolasi, muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik
maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi
potensial serta gaya energi listrik induksi.
IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan
juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa
disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi,
dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain,
pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama - sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan
terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik.
Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi
dalam mewujudkan karyanya.
Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan
kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali atau angker adalah
merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai contoh
tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan.
Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan
pengalaman dari nenek moyangnya.
2. IPA modern
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah
diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.
Proses canning, pengalengan ikan, buah -
buahan, dan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan
sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia.
Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan
diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom,
inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir
merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,
trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan
dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik
untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti
pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk
transportasi, industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan
aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah
sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya
berprinsip pada titik fokus lensa cekung. Dengan energi panas bumi dapat
diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk
menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme,
seperti jerami, sisa tanam
- tanaman lain, dan kotoran hewan
diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan
gas - gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti
bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energi biogas.
Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali
bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini
lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis
suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir - akhir ini
sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin
cepat dan canggih.
Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya,
terutama mulai awal abad ke - 20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke
arah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh dalam displin ilmu kimia
maka telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai sub - disiplin ilmu kimia antara
lain : kimia teoritis, kimia analisis, kimia anorganik, biokimia, kimia fisik,
kimia organik. Selanjutnya contoh adalah dalam sub - disiplin kimia organik
maka terdapat antara lain fokus kearah kimia organik sintesis dan kimia bahan
alam. Kimia bahan alam pun dapat terbagi lagi berdasarkan kelompok senyawa
kimianya. Berdasarkan pengembangan fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesatnya sehingga tidak memungkinkan lagi
seseorang dapat menguasai ilmu dengan sempurna. Untuk dapat menguasai
ilmunya dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan
atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus disiplin ilmu
tertentu.
Dalam hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah
fokus disiplin ilmu saja. Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas
berdasarkan satu disiplin ilmu saja. Ilmu semacam ini disebut sebagai
multidisiplin ilmu. Contoh ilmu multidisiplin yang paling
popular adalah ilmu lingkungan . Pembahasan ilmu lingkungan dapat dilihat dari
disiplin ilmu sosial maupun IPA. Pendekatan IPA pun dapat dilihat
dari berbagai disiplin ilmu seperti kimia (kimia lingkungan), fisika (fisika
lingkungan), biologi (ekologi, biodiversivitas), hidrologi (pencemaran air),
geografi (pencemaran udara, perubahan iklim), pertanian dan banyak lainnya.
Perkembangan multidisiplin IPA pun cukup banyak dan beberapa ilmu multidisiplin
saat ini berkembang dengan sangat pesat, sebagai contoh adalah bioteknologi,
rekayasa genetika, informatika/computer dan ilmu material. Perkembangan
tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial manusia saat ini.
2.4 MANFAAT ILMU PENGETAHUAN ALAM
Manfaat Ilmu Pengetahuan Alam, antara lain :
1.
Menanamkan rasa ingin
tahu dan suatu sikap positif terhadap lingkungan
2.
Menanamkan pengetahuan
dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Ikut serta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
4.
Menghargai ciptaan
Tuhan akan lingkungan alam.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
IPA
berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang mempunyai
rasa ingin tahu atau curiousity yang
juga selalu berkembang (dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu
bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya, bagaimana mungkin bisa terjadi dan mengapa
demikian.
Adanya
kemampuan berfikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus berkembangnya
rasa ingin tahu tentang segala yang ada dialam semesta. Pengetahuan yang
diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
Ilmu
ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai hasil – hasil penemuan
dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang – cabang ilmu yang dikenal
sebagai : Fisika, Kimia, Biologi dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
(IPBA).
3.2 SARAN
Dengan
ini kita sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan alam harus bisa
menfaatkan dengan baik segala hal disekeliling kita, mempelajari hal – hal yang
berada di lingkungan. Dan tentunya tanpa merusaknya dan senantiasa
melestarikannya. Agar generasi berikutnya juga dapat kesempatan yang sama
dengan kita untuk bisa merasakan, mempelajari dan ikut melestarikan seperti
generasi kita saat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus