MAKALAH
SUMBER
DANA JANGKA PENDEK
(MENEJEMEN
KEUANGAN II)
Dosen Pengampu :
KASMAN
WIBISONO, SE. Ak. CA
Disusun Oleh
KELOMPOK
4 :
·
Weny Marga Rusla (1562024)
·
Ida Muhlida (1562025)
·
Putri Abrianti
S. Agustina (1562028)
AKUNTANSI
KS1 – 2015
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PGRI DEWANTARA JOMBANG
FAKULTAS
EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEMESTER
GANJIL 2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME) yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami selaku penulis
dapat menyelesaikan makalah “SUMBER DANA JANGKA PENDEK” dengan baik.
Makalah ini berisikan tentang
Pendanaan Spontan dan Pedoman Yang Memerlukan Negosiasi. Kami selaku penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak.
Kasman Wibisono, SE. Ak. CA selaku dosen pemberi tugas dan pembimbing kami,
dan seluruh teman-teman yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami
selaku penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai acuan pembuatan makalah yang sama dikemudian hari.
Kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini terdapat kelemahan dan kekurangan baik yang secara
langsung kita sadari maupun secara tidak langsung kita sadari, maka saran dan
kritik yang membangun sangat kami butuhkan dari semua pihak agar dalam
pembuatan makalah dikemudian hari dapat lebih baik.
Jombang, 01 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
2.1 Pendanaan Spontan ................................................................................... 2
2.1.1 Hutang Dagang ................................................................................. 2
2.1.2 Biaya-Biaya
Accruals ....................................................................... 6
2.2 Pendanaan Yang Memerlukan Negoisasi ................................................... 6
2.2.1 Money Market Credit ....................................................................... 6
2.2.2 Kredit Jangka
Pendek ....................................................................... 7
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Meskipun
pengklasifikasian sumber dana berdasar atas jangka waktu tidaklah selalu tepat
(kredit jangka pendek yang selalu diperpanjang akhirnya menjadi dana jangka
panjang), harus diakui bahwa dalam prakteknya dilakukan pembagian dana berdasar
atas jangka waktu, sebagai contoh : bank
mengklasifikasikan kredit menjadi kredit investasi (jangka panjang) dan kredit
modal kerja (jangka pendek).
Berdasarkan spontan tidaknya dana tersebut dapat
diperoleh oleh perusahaan, dana jangka pendek bisa dikelompokkan menjadi dua
tipe, yaitu :
1) Pendanaan
Spontan
2) Pendanaan
Yang Memerlukan Negosiasi
Pendanaan
spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila aktivitas perusahaan
berubah. Jumlahnya terutama tergantung atau merupakan fungsi dari tingkat
operasi perusahaan. Hutang dagang dan rekening-rekening accruals merupakan contoh sumber pendanaan yang spontan. Sedangkan
pendanaan tidak spontan mengharuskan perusahaan untuk melakukan negosiasi
menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan oleh perusahaan. Sumber
pendanaan ini biasanya berasal dari bank dalam bentuk kredit jangka pendek.
Pembicaraan
pada bab ini hanya dimaksudkan untuk memberikan penjelasan lebih secara
deskriptif berbagai features sumber
dana jangka pendek, yang mungkin dipergunakan oleh perusahaan. Pemilihan
seberapa banyak sumber dana jangka pendek akan dipergunakan untuk membiayai
aktiva lancar dan menjaga likuiditas perusahaan, akan dibicarakan pada bab
berikutnya. (Dr. HUSNAN SUAD, 1997)
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa
Saja Dan Bagaimana Pendanaan Spontan?
2. Bagaimana
Pendanaan Yang Memerlukan Negosiasi?
1.3 TUJUAN
Makalah
ini dibuat guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Menejemen Akuntansi II
pada Semester Ganjil Tahun 2017 yang dibimbing oleh Bapak. KASMAN WIBISONO, SE.
Ak. CA
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENDANAAN SPONTAN
2.1.1 Hutang
Dagang (kredit dari pemasok)
Contoh pendanaan spontan adalah kredit atau hutang
dagang. Kredit ini sangat umum penggunaannya, dan hampir semua perusahaan
memanfaatkannya. Sudah menjadi hal yang umum kalau perusahaan membeli bahan
baku, terutama dalam jumlah besar, perusahaan baru akan membayarnya setelah
jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini merupakan periode pemberian kredit oleh
penjual kepada pembeli. Karena para leveransir
atau supplier tersebut umumnya lebih
mudah memberikan kredit dari pada lembaga-lembaga keuangan, maka kredit ini
merupakan sumber yang sangat penting bagi usaha kecil.
Kalau perusahaan selalu membeli barang dagangan
secar kredit dengan jangka waktu 3 bulan, pembelian dalam satu tahun senilai Rp
3.000.000,- maka rata-rata hutang dagang yang dimiliki perusahaan akan sebesar,
Rata-Rata
Hutang Dagang = Pembelian
Perputaran
Hutang
Karena perputaran hutang dalam satu tahun = 12
bulan/3bulan = 4
Dengan demikian,
Rata-Rata
Hutang Dagang = Rp 3.000.000,- / 4
=
Rp 750.000,-
Apabila pembelian yang dilakukan meningkat, misalnya
menjadi Rp 3.300.000,-
maka rata-rata hutang dagang juga akan menigkat menjadi,
Rata-Rata
Hutang Dagang = Rp 3.300.000,- / 4
=
Rp 825.000,-
Peningkatan atau penurunan kegiatan akan diikuti
dengan perubahan sumber dana ini secara spontan. Contoh tersebut juga
menunjukkan bahwa peningkatan pembelian sebesar 10% juga akan meningkatkan
hutang dagang sebesar 10%. Dalam metode peramalan keuangan sering dipergunakan
metode presentase penjualan, dan diaplikasikan untuk rekening hutang dagang.
Daya tarik dari pendanaan spontan adalah bahwa
perusahaan tidak perlu melakukan negosiasi atau perundingan formal untuk
menambah atau mengurangi dana yang diperlukan. Juga kadang-kadang pengunduran
sedikit dari waktu yang dijanjikan tidak segera mendapat teguran dari supplier.
· Tiga tipe hutang dagang, yaitu :
1. Open
Account merupakan tipe yang paling populer,
tipe ini menunjukkan bahwa penjual mengirimkan barang ke pembeli dilengkapi
dengan faktur yang menyebutkan :
Ø Barang
Yang Dikirim
Ø Harga
Per Satuan
Ø Harga
Keseluruhan
Ø Syarat-Syarat
Pembayaran
Setelah pembeli menandatangani
tanda penerimaan barang, pembeli berarti menyatakan berhutang kepada penjual.
Penjual memberikan kredit ini berdasarkan penelitian terhadap pembeli tersebut.
2. Notes Payable
berarti membuat surat pernyataan berhutang secara resmi kepada penjual,
disertai kapan akan dilunasi hutang tersebut. Dilakukan setelah pembeli tidak
melunasi Open Account.
3. Trade Acceptance
berarti penjual menarik draft kepada
pembeli yang menyatakan kapan draft
tersebut akan dibayar. Draft ini
kemudian “dijamin” oleh bank yang akan membayar draft tersebut. Setelah itu barulah penjual mengirim barang
tersebut.
· Syarat-Syarat
Penjualan
Bentuk yang
paling umum dipergunakan adalah Open
Account. Dalam Open Account
persyaratan penjual merupakan hal yang sangat penting, yang tercantum pada
faktur yang dikirimkan kepada pembeli, dan persyaratannya bisa bermacam-macam :
1. COD Dan CBD
Tidak Memberikan Kredit
COD berarti Cash On Dalivery atau pembayaran pada
waktu pengiriman barang. Risiko yang ditanggung oleh penjual hanyalah apabila
pembeli menolak barang yang dikirim dengan alasan tidak sesuai dengan yang
diinginkan. Perusahaan terpaksa menanggung kerugian berupa ongkos angkut. Untuk
menghindari masalah tersebut penjual mungkin menyertakan CBD yang berarti Cash Before
Delivery atau pembayaran sebelum barang dikirim.
2. Net Period Tanpa
Memberikan Discount
Supplier
akan mencantumkan dalam faktur penjualan, kapan pembelian harus dibayar. Misalnya
net 60, yang berarti bahwa pembeli
boleh membayar barang tersebut pada hari ke 60.
3. Net Period
Dengan Potongan Tunai
Supplier
mungkin menawarkan diskon apabila pembeli membayar pada awal periode. Misal
kalau disebutkan 2/10 net 30 berarti
pembeli bisa memperoleh discount
kalau membayar pada hari ke 10 (selewat hari tersebut tidak memperoleh discount), dan paling lambat membayar
pada hari ke 30. Diskon ini berbeda dengan diskon kuantitas, karena diskon
kuantitas diberikan kepada mereka yang membeli dalam jumlah besar.
Sebenarnya
penjual menawarkan tingkat bunga yang cukup menarik. Kalau pembeli tidak
memanfaatkan discount tersebut mereka
akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh harga 2% lebih murah karena tidak
bersedia membayar 20 hari lebih cepat (selisih antara hari ke 30 dan ke 10).
Tingkat bunga efektif yang ditawarkan penjual adalah,
= 2 x 360 = 36,7%
98 20
Tujuan pemberian
discount adalah untuk mempercepat
pembayaran, maka discount yang
ditawarkan harus cukup menarik untuk dimanfaatkan. Contoh diatas menunjukkan
bahwa pembeli akan rugi apabila tidak memanfaatkan diskon sebesar 36,7%
(bandingkan dengan bunga kredit bank yang barangkali berkisar 20% per tahun).
Maka pembeli
tersebut akan lebih baik memanfaatkan diskon tersebut sekalipun harus meminjam
dari bank untuk menutupi kekurangan dananya. Pemanfaatan diskon berarti
mempercepat pembayaran dan memperkecil saldo hutang dagang. Dengan melakukan
cara ini kebutuhan dana untuk membiayai modal kerja akan meningkat.
Biasanya diskon
makin berkurang apabila periode nettonya menjadi makin lama apabila
dibandingkan dengan periode diskonnya. Misal, apabila persyaratan penjualannya
adalah 2/10 net 60 (periode diskonnya
tetap 10 hari, tetapi periode nettonya meningkat dari 20 hari menjadi 50 hari),
maka tingkat bunga tahunannya adalah,
= 2 x 360 = 14,7%
98 50
Dalam gambar
tersebut diasumsikan persyaratan diskon sebesar 2/10. Kita lihat bahwa biaya
hutang dagang berkurang sewaktu jangka waktu meningkat.
Dua jenis biaya
yang harus ditanggung oleh pembeli apabila menggunakan cara ini adalah :
1)
Hilangnya
Diskon, kalau hilangnya diskon mudah diidentifikasikan, maka
berkurangnya bonafiditas perusahaan sulit untuk dikuantifikasikan.
2)
Berkurangnya
Kepercayaan Pemasok (supplier) Kepada
Pembeli, apabila pemasok berpendapat bahwa pembeli sekarang
kurang bisa dipercaya, maka mereka mungkin tidak lagi memberikan kredit dagang,
atau memberikan persyaratan penjualan yang lebih. Inilah biaya karena penurunan
bonafiditas perusahaan.
· Manfaat Hutang
Dagang
Adalah bahwa
kredit tersebut sudah ada. Hutang dagang dari berbagai perusahaan merupakan
satu bentuk kredit yang terus menerus. Pada saat tagihan lama dibayar dan
perusahaan melakukan pembelian kredit baru, pada saat itu pula perusahaan
memperoleh kredit lagi. Apabila kegiatan perusahaan meningkat, perusahaan akan
melakukan pembelian lebih banyak, dan dengan demikian perusahaan memperoleh
jumlah kredit yang lebih besar. Hal sebaliknya berlaku apabila kegiatan
menurun. Hutang dangang merupakan pendanaan yang sangat luwes dengan kegiatan
perusahaan.
2.2.2
Biaya-Biaya Accruals
Pendanaan
spontan juga bisa berasal dari rekening-rekening yang oleh akuntansi
diklasifikasikan sebagai rekening accruals.
Misalnya:
1) Pembayaran Upah.
Upah sering dibayarkan mingguan setelah
para karyawan melakukan pekerjaan mereka. Dalam hal ini sebenarnya para
karyawan memberikan kredit kepada perusahaan (karena mereka bekerja dulu baru
dibayar kemudian).
2) Pembayaran
Pajak. Meskipun perusahaan-perusahaan mungkin mengangsur
pajak penghasilan mereka, tetapi pada akhir tahun fiskal mereka mungkin masih
harus menambah pembayaran pajak penghasilan. Ini berarti pemerintah sebenaranya
memberikan “kredit” dalam bentuk membayar kekurangan pajak dikemudian hari.
Perbedaan
utama tipe pendanaan ini dengan hutang dagang adalah bahwa perusahaan tidak
mungkin menunda pembayaran pajak (karena akan dikenakan denda) atau pembayaran
upah (karena akan menimbulkan keresahan dikalangan karyawan). Berbeda dengan
penundaan sedikit dalam pelunasan hutang dagang yang umumnya tidak menimbulkan
dampak yang terlalu serius. (Dr. HUSNAN SUAD, 1997)
2.2 PENDANAAN YANG MEMERLUKAN NEGOSIASI
Sumber dana ini
menunjukkan bahwa perusahaan harus melakukan perjanjian formal untuk
memperolehnya. Sumber pendanaan dapat beraal dari Money Market Credit atau Short-term
loans yang berasal dari bank dan perusahaan pembiayaan. Untuk menghimpun
dana yang berasal dari Money Market perusahaan
menerbitkan instrumen keuangan yang dijual kepada para pemodal baik langsung
ataupun lewat dealer. Sedangkan Short-term loanssering berwujud kridit
modal kerja.
2.2.1 Money Market Credit
Ø Commercial
paper, Commercial paper (CP) merupakan
sekuritas jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan (umumnya perusahaan
besar dan mapan), yang menyatakan bahwa pada tanggal tertentu perusahaan
tersebut bersedia membayar sejumlah yang tercantum dalam sekuritas tersebut.
Instrumen keuangan ini kemudian dijual kepada para pemodal di pasar uang.
Di Indonesia
pasar CP mengalami perkembangan yang sangat pesat pada awal tahun 1990-an,
sehingga pada tanggal 11/Agustus/1995 Bank Indonesia (BI) menerbitkan Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia Tentang Persyaratan Penerbitan dan Perdagangan
Surat Berharga Komersial (Commercial Paper) Melalui Bank Umum Indonesia
(No.28/52/KEP/DIR). Tujuan pengaturan tersebut adalah untuk menghindarkan para
pemodal dari kemungkinan membeli CP yang ternyata diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan yang kurang baik sehingga dapat menimbulkan masalah dalam
pelunasan CP tersebut pada tanggal jatuh tempo.
Ø Banker’s
Acceptance. Untuk perusahaan yang berbisnis pada
peniagaan internasional atau domestik, Banker’s
Acceptance dapat menjadi sumber penting untuk pendanaan.
2.2.2 Kredit Jangka Pendek.
untuk memisahkan
kredit jangka pendek lebih konvenien menjadi dua jenis, yaitu : Unsecured Loans dan Secured Loans. Umumnya perusahaan pembiayaan (finance companies)
tidak ada yang menawarkan unsecured
loans, karena perusahaan yang memerlukan
unsecured loans dapat memperoleh loans tersebut dari bank dengan bank yang
lebih murah. Unsecured Loans merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada
perusahaan tanpa suatu agunan fisik tertentu. Yang menjadi jaminan adalah
kelayakan usaha yang diberi kredit tersebut. Umumnya diharapkan bahwa aktiva
yang dibeli dengan kredit tersebut diharapkan mampu menghasilkan arus kas yang
cukup untuk membayar kembali pokok pinjaman dan bunga kredit unsecured tersebut. Karena itu jenis
kredit ini sering disebut sebagai ”Self
Liquidating”.
Unsecured
loans mungkin diberikan dengan mencantumkan pengaturan tentang :
·
Line
Of Credit, merupakan kesepakatan antara bank dengan
debitur yang menyatakan jumlah maksimum kredit yang dapat dinikmati oleh
debitur pada suatu waktu. Biasanya credit line dinyatakan dalam waktu satu
tahun dan dapat diperpanjang satu tahun lagi.
· Revolving
Credit Agreement. Perjanjian ini merupakan komitmen
legal yang diberikan oleh bank untuk menambah jumlah kredit sampai dengan
jumlah tertentu. Apabila debitur ingin menarik tambahan kredit, bank harus
menyediakan dana tersebut apabila debitur belum melanggar batas maksimum yang
disepakati bersama.
· Kredit
Berdasar Transaksi. Meminjam dibawah kesepakatan Credit Line atau Revolving Credit Agreement dirasa sering kali kurang konvenien atau
agak mahal apabila perusahaan hanya memerlukan kredit jangka pendek untuk satu
tujuan saja. Jenis kredit ini yang di Indonesia nampaknya cukup banyak
diberikan oleh bank, dan termasuk Unsecured
Loans.
· Tingkat
Bunga Kredit. Kalau penentuan tingkat bunga pada
berbagai instrumen keuangan yang telah dibicarakan yaitu (CP dan Banker’s
Acceptance) lebih banyak ditentukan oleh “pasar” , maka penentuan tingkat bunga
untuk Unsecured Loans lebih banyak
ditentukan oleh negosiasi antara debitur dan Bank. Bank akan menentukan tingkat
bunga dengan memperhatikan creditworthiness (kelayakan diberikan
kredit) calon debitur dan juga keadaan pasar uang. Keadaan pasar uang
ditunjukkan dari prime rate yang
berlaku pada waktu tertentu. Prime rate menunjukkan tingkat bunga kredit yang
diberikan kepada nasabah utama yaitu (nasabah yang secara finansial sangat
baik). Sebagai ilustrasi berikut ini
data tentang Prime lending rate dan Interbank rate yaitu (suku bunga
pinjaman antar bank) dari beberapa negara di Asia Pasifik, pada tanggal 2
September 1996. Nampak pada tabel berikut bahwa suku bunga di Indonesia paling
tinggi apabila dibandingkan dengan sebagian besar negara ASEAN.
Tingginya
tingkat bunga yang ditentukan oleh bank akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertama,adalah berapa biaya dana dari
dana yang dihimpun oleh bank. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
giro, tabungan dan deposito berjangka,
disamping sumber-sumber lain seperti pinjaman antar bank, penerbitan obligasi
dan penerbitan surat tanda hutang lain. Kedua,
berapa biaya overhead yang
ditanggung oleh bank. Biaya ini terdiri dari berbagai biaya seperti biaya
personalia, penyusutan, listrik, komunikasi, termasuk biaya yang berasal dari
kredit yang tidak dapat ditagih. Semakin besar komponen ini, semakin besar cost of funds bank.
Salah satu
faktor yang sering “menjebak” calon debitur adalah informasi tentang tingkat
bunga. Bank mungkin menyebut tinkat bunga yang relatif rendah, tetapi tidak
menjelaskan bagaimana basis perhitungannya. Pada umumnya terdapat tiga (3)
metode perhitungan tingkat bunga, yaitu : Collect
basis, discount basis dan add on
basis.
a) Misalkan
jumlah kredit yang diterima adalah Rp. 100juta dengan tingkat bunga 15%.
Apabila dipergunakan Collect basis, maka
pada awal tahun debitur menerima Rp. 100juta dan pada akhir tahun membayar
bunga Rp. 15juta (plus Rp100juta pokok pinjaman). Dengan demikian tingkat bunga
efektifnya adalah :
Rp.
15juta / Rp. 100juta = 15,00%
b) Apabila
dipergunakan Discount basis, maka kreditur akan menerima hanya Rp. 85juta pada
awal tahun (karena bunganya diminta lebih dahulu), dan membayar Rp. 100juta
pada akhir tahun. Tingkat bunag
efektifnya adalah :
Rp.
15juta / Rp. 85juta = 17,65%
c) Apabila
dipergunakan Add on basis, maka
perusahaan akan diminta untuk membayar secara angsuran (misalnya per bulan).
Pembayaran per bulan akan sebesar :
( Rp.
100juta (1,15)) / 12 = Rp. 9.583.000
Dengan demikian maka tingkat bunga
per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time value of money,
t
Dengan cara Trial and Error, akan
diperoleh i (tingkat bunga) sekitar
2,2% per bulan. Dengan demikian tingkat bunga per tahun akan sekitar,
= ( 1
+ 0,022 )12 – 1 = 29,84%
Yang berarti hampir dua kali lipat.
· Compensating
Balances. Perhitungan tingkat bunga akan menjadi
berbeda sama sekali apabila bank mengharuskan debitur memelihara compensating balances. Compensating Balances
adalah saldo rekening giro yang harus dipertahankan sesuai dengan besarnya
kredit yang ditarik. Misalnya ditentukan bahwa compensating balances adalah sebesar 10% dari kredit yang ditarik.
Apabila debitur menarik kredit sebesar Rp. 300juta, maka ia harus mempertahankan
saldo giro sebesar Rp. 30juta. Dengan demikian maka efektip dana yang dapat
dipergunakannya hanyalah Rp. 270juta. Apabila bunga yang dibayar sebesar 17%
per tahun, maka ia harus membayar bunga sebesar 17% x Rp. 300juta = Rp. 51juta,
padahal ia hanya dapat menggunakan dana sebesar Rp. 270juta. Dengan demikian
maka bunga efektirnya adalah :
( 51 /
270 ) x 100% = 18,89%
Semakin besar compensating balancesyang harus dipelihara, semakin tinggi tingkat
bunga efektipnya.
Perhitungan akan
berbeda kalau giro yang harus dia pelihara memberikan jasa giro. Apabila dari
dana gironya ia memperoleh jasa giro sebesar 6% pertahun, maka ia menerima
bunga 6% x Rp. 30juta = Rp. 1,80juta. Dengan demikian tingkat bunga efektipnya
yang dia tanggung adalah :
[(51 –
1,8) / 270] x 100% = 18,22%
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Sumber
dana jangka pendek dapat dikelompokkan menjadi dana yang spontan dan yang
memerlukan negosiasi. Sumber dana spontan yang penting adalah hutang dagang,
disamping beberapa rekening accruals. Meskipun perusahaan tidak membayar bunga
untuk hutang dagang, tetapi sebenarnya ada biaya kesempatan yang ditanggung.
Karena itu perlu dipertimbangkan apakah perusahaan akan memperbesar atau
memperkecil rekening hutang dagang (dengan membayar lebih cepat).
Sumber
dana jangka pendek yang memerlukan negosiasi dapat berwujud instrumen pasar
uang seperti commercial paper (CP) dan banker’s acceptance. Kedua
jenis sumber dana tersebut tingkat bunganya lebih banyak ditentukan oleh pasar. CP umumnya
diterbitkan oleh perusahaan yang mempunyai repuasai yang baik, sehingga surat
tanda hutang yang diterbitkan, meskipun tidak dijamin secara spesifik dengan
aktiva tertentu, diminati para pemodal. Sedangkan sumber dana jangka pendek
lainnya adalah unsecured loans dan secured loans. Pada bab ini pembicaraan
masih dibatasi pada Unsecured loans. Penentuan tingkat bunga untuk jenis
kredit ini banyak ditentukan oleh negosiasi antara bank dan calon debitur.
Meskipun demikian faktor-faktor seperti, cost of fund dan creditworthiness
calon debitr, akan mempengaruhi tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. HUSNAN SUAD, M.
(1997). MANAJEMEN KEUANGAN TEORI DAN PENERAPAN (KEPUTUSAN JANGKA PENDEK).
Yogyakarta: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PGRI DEWANTARA JOMBANG.
Loan Opportunity Offered By Mr, Benjamin That Save My Family From Financial Bondage {lfdsloans@lemeridianfds.com}
BalasHapusHello Everyone, I am Putri Adiratnaa single mom from Jakarta, I would like to share this great testimony on how I got a loan from Mr, Benjamin, when we were driven out of our home when I couldn't pay my bills anymore, After being scammed by various companies online and denied a loan from my bank and some other credit union I visited. My children were taken by the foster care, I was all alone in the street. The day i shamefully walked into an old school mate who introduced me to Daisy Maureen. At first I told her that I am not ready to take any risk of requesting a loan online anymore, but she assured me that I will receive my loan from them. On a second thought, due to my homelessness I had to take a trial and applied for the loan, luckily for me I received a loan of $80,000.00 from Mr, Benjamin. I'm happy I took the risk and applied for the loan. My kids have been given back to me and now I own a home and a business of my own. All thanks and gratitude goes to Le_Meridian Funding Service and for the help of Mr, Benjamin for giving me a meaning to life when i had lost all hope. If you currently seeking for a loan assistance, you can contact them via: {lfdsloans@lemeridianfds.com} Or WhatsApp +1-989-394-3740